KATA PENGANTAR
Puji
syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang karena atas segala
karunia, rahmat dan berkat-Nya, penulis dapat menyusun makalah tentang
Apresiasi Seni ini hingga selesai.
Tujuan
dari makalah ini adalah untuk mempelajari dan menambah pengalaman tentang Apreiasi
Seni Rupa, Seni Tari, dan Seni Sastra.
Penulis
menyadari sepenuhnya, bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Walaupun
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, apa yang penulis tuangkan dalam
makalah ini adalah hasil terbaik yang penulis dapat berikan kepada para
pembaca.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar........................................................................i
BAB
1 PENDAHULUAN......................................................ii
A.
Latar
Belakang............................................................1
BAB
II PEMBAHASAN MATERI........................................2
A.
Apresiasi
Seni Rupa....................................................2
a.
Pengertian
Apresiasi Seni Rupa.....................2
b.
Langkah
Langkah Apresiasi Seni Rupa..........2
c.
Tujuan
Apresiasi Seni Rupa............................2
d.
Unsur
Unsur Apresiasi Seni Rupa...................3
e.
Fungsi
Apresiasi Seni Rupa.............................3
B.
Apresiasi
Seni Tari......................................................4
a.
Pengertian
Apresiasi Seni Tari........................4
b.
Langkah
Langkah Apresiasi Seni Tari............4
c.
Tujuan
Apresiasi Seni Tari.............................4
d.
Fungsi
Apresiasi Seni Tari..............................5
C.
Apresiasi
Seni Sastra.................................................5
a.
Pengertian
Apresiasi Seni Sastra..................5
b.
Langkah
Langkah Apresiasi Seni Sastra.......5
c.
Tujuan
Apresiasi Seni Sastra.........................6
d.
Fungsi
Apresiasi Seni Sastra..........................6
BAB
III PENUTUP................................................................7
A.
Kesimpulan................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris apreciation,
yang berasal dari kata kerja to Apreciate, yang menurut kamus Oxford
berarti to judge value of; understand or enjoy fully in the right way; dan
menurut kamus webstern adalah to estimate the quality of to estimate
rightly tobe sensitevely aware of. Jadi secara umum me-apresiasi adalah
mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai secara semestinya.
Dalam kaitannya dengan
kesenian, apresiasi berarti kegiatan meng-artikan dan menyadari sepenuhnya
seluk beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap gejala estetis dan
artistik sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut secara semestinya.
Dalam apresiasi, seorang penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman
estetis. Sehingga motivasi utama yang muncul dari diri penghayat seni adalah
motivasi untuk mencari pengalaman estetis.
Pengalaman estetis
menurut Albert R. Candler adalah kepuasan kontemplatif atau kepuasan
intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan pengalaman seni adalah
keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan kecendekiaan, emosi, indera
dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni) (2000, 161). Dalam proses
pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih menonjol dibandingkan
nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut penghayat seni seolah kehilangan
jati dirinya karena seluruh kehidupan perasaannya larut ke dalam obyek seni,
dan inilah yang disebut dengan empati. Proyeksi perasaan tersebut bersifat
subyektif dan sekaligus obyektif. Artinya subyektif karena penghayat menemukan
kepuasan atau kesenangan dari obyek seninya dan obyektif karena proyeksi
perasaan itu berdasarkan nilai-nilai yang melekat pada benda seni tersebut.
Kualitas seni yang ada dalam karya tersebut mengalirkan pengalaman secara
dinamis dan akhirnya mendatangkan kepuasan. Kualitas suatu karya biasanya
muncul karena adanya pola yang jelas yang terjalin pada unsur/elemen seni
sehingga membentuk sebuah struktur. Dalam seni rupa struktur tersebut ada pada rasa
unity, balance, harmony, rythm, proportion, point of interest, contrast dan
discord.
Seorang apresian dalam
melakukan penghayatan dan penilaian terhadap sebuah karya tidak bisa dilepaskan
dari persoalan persepsi yang muncul ketika berhadapan dengan karya tersebut.
Persepsi
Pada dasarnya persepsi
muncul karena ada kesadaran terhadap lingkungan dan melalui sebuah proses
mental terjadilah interaksi antar obyek penginderaan dan makna, sehingga dengan
demikian kemunculan persepsi seseorang terhadap sebuah obyek dipengaruhi oleh
banyak faktor.
Manusia mempersepsi stimulus
yang diamati berdasarkan struktur pengetahuan atau skema yang ada pada dirinya.
Skema yang dimaksud adalah organisasi dan intelegensi pengetahuan yang
digunakan untuk menginterpretasikan masukan yang datang. Skema setiap orang
berbeda sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman masing masing.Jadi persepsi
adalah kesadaran kita atas dunia sekitar berdasarkan informasi yang
datang lewat pengenderaan, atau sering juga disebut sebagai kenyataan faktual
kelengkapan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Apresiasi Seni Rupa
a.
Pengertian Apresiasi Seni Rupa
adalah suatu cara / proses
melihat, mendengar, menghayati dan membandingkan suatu karya seni untuk dinilai
/ dinikmati dari segi keindahanya.
b. Langkah-langkah
Apresiasi
Dalam menganalisis dan menanggapi karya seni rupa secara garis besar ada
dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan menggunakan ukuran subyektif,
artinya menilai bagus tidaknya berdasarkan pertimbangan sendiri, misalnya karya
ini sangat bagus atau indah karena kita memandang benda seni itu amat menyenangkan.
Penilaian dengan ukuran objektif artinya, menilai bagus tidaknya karya seni
atas dasar ukuran kenyataan dan objek (karya seni rupa) itu sendiri. Bila karyanya memiliki ukuran
secara objektif bagus, maka kita katakan bagus. Demikian juga sebaliknya. Setiap
karya seni tentunya memiliki ciri khas, yang berbeda satu sama lain.
Mengungkapkan karakteristik karya seni rupa dua dimensi tentu berbeda
dengan karya seni rupa yang tiga dimensi. Karakteristik karya seni dua dimensi
terilihat dari (1) segi bentuk atau wujudnya; (2) teknik yang digunakan dan (3)
fungsi serta maknanya. Ketiga bagian itu saling berhubungan. Bentuk karya
terwujud karena teknik dan proses pembuatan. Bentuk juga berkaitan dengan
kegunaan atau fungsi. Demikian bentuk berkait dengan makna. Untuk itu usaha
mengapresiasi karya seni rupa Nusantara yang ada di daerah anda akan
memperhatikan ketiga ukuran tersebut.
c.
Tujuan Apresiasi Seni
Tujuan pokok
penyelenggaran apresiasi seni adalah menjadikan masyarakat “melek seni”
sehingga dapat menerima seni sebagaimana mestinya. Dengan kata-kata yang lebih
lengkap, apresiasi adalah kegiatan mencerap (menangkap dengan pancaindera),
menanggapi, menghayati sampai kepada menilai sesuatu (dalam hal ini karya
seni).
Tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain:
1. untuk mengembangkan kreasi
2. untuk mengembangkan estetis
3. mengembangkan dan penyempurnaan hidup.
Tujuan akhir apresiasi karya seni rupa antara lain:
1. untuk mengembangkan kreasi
2. untuk mengembangkan estetis
3. mengembangkan dan penyempurnaan hidup.
d. Unsur-Unsur Apresiasi
Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, berikut adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan:
- Gaya
- Teknik
- Tema
- Komposisi
e.
Kegiatan apresiasi meliputi :
a. Persepsi
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
Kegiatan ini mengenalkan pada anak didik akan bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, misalnya, mengenalkan tari-tarian, musik, rupa, dan teater yang berkembang di Indonesia, baik tradisi, maupun moderen. Pada kegiatan persepsi kita dapat mengarahkan dan meningkatkan kemampuan dengan mengidentifikasi bentuk seni.
b. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing bidang seni.
c. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga hal; value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
f.
Fungsi Seni Rupa
1.Seni Rupa Sebagai Media
Ekspresi :
Karena merupakan sarana penyampaian ide dan kehendak seniman
lewat
penciptaan karya seni .
Sumber Ilham :
a. Hubungan manusia dengan Tuhan
atau kepercayaan.
b. Hubungan manusia
dengan alam.
c. Hubungan manusia
dengan masyarakat.
d. Hubungan manusia
dengan diri sendiri.
2.Seni Rupa Sebagai Media
Komunikasi :
Lewat karya seni rupa seniman sekaligus dapat menyampaikan informasi tentang
buah pikiran , perasaan , ide-ide serta harapan-harapannya kepada halayak ramai
, sebaliknya merupakan sarana penyampaian kepada publik.
Contoh : melalui aktivitas
pameran-pameran
3.Seni Rupa
Sebagai Media Rekreasi :
Karena seni
termasuk seni rupa dapat memberikan suatu kesenangan dan kepuasan spiritual
baik bagi seniman maupun bagi masyarakat yang menikmati karya itu . Seniman
juga sekaligus menikmati kesenangan tertentu dalam proses penciptaan karya
tersebut, artinya seniman memperoleh kesenangan batin ketika berkarya.
4. Seni Sebagai Media Terapi :
Melalui penciptaan
karya seni rupa seseorang dapat menyalurkan berbagai masalah yang dihadapinya.
Endapan hasrat dan keinginan jiwa yang membutuhkan penyaluran. Berfungsi
memelihara keseimbangan jiwa murni agar tetap dalam kondisi sehat dan normal.
Contoh : Karya Affandi
, Sudibiyo , yang berurusan dengan perikemanusiaan , penderitaan , proses
social.
B.
Apresiasi
Seni Tari
a.
Pengertian
Apresiasi Seni Tari
Apresiasi
seni tari didalamnya mengandung tiga unsur seni dalam berapresiasi yaitu karya
seni, aktivitas penciptaan,dan aktivitas penghayatan seni.Ketiga tersebut
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Secara etimologi apresiasi
berasal dari kata asing ”Appreciation” (inggris), ”appreciatia”
(belanda) dan “appreciatus” (latin), yang berarti (latin), yang berarti
menghargai. Pada umumnya persoalan apresiasi itu sendiri di antaranya adalah
memberikan penilaian dan penghargaan.
b.
Langkah Apresiasi Seni Tari
Proses
kegiatan apresiasi yang dapat dilakukan dengan cara:
1) Pengenalan terhadap seniman dan karya tari
Indonesia
2) Melakukan penilaian karya tari yang mencakup
penalaran, penafsiran dan pembahasan/ ulasan.
3)
Mengisi formal evaluasi.
Tahapan-tahapan dalam apresiasi:
1)
Pengamatan
2)
Penghayatan
3)
Penilaian dan penghargaan
4)
Empati
c.
Tujuan Apresiasi
Seni Tari
Apresiasi tari mempunyai tujuan untuk mendapatkan pengalaman estetis yang
didasari pengalaman si pengamat dalam kesanggupan menerima karya seni yang
terarah dan bertujuan didapat dari seni murni atau seni pakai.
Untuk mengembangkan
daya apresiasi seni tari kita dapat memanfaatkan sumber belajar baik secara
langsung maupun tidak langsung.
1) Pemanfaatan
sumber belajar secara langsung untuk menambah daya apresiasi seni tari,misalnya
melihat secara langsung pertunjukan-pertunjukan atau pergelaran-pergelaran tari,mengadakan
kunjungan ke sanggar-sanggar tari atau kunjungan ke para seniaman tari.
2) Pemanfaatan
sumber belajar secara tidak langsung untuk menambahkan daya apresiasi seni
tari,misalnya melalui menonton TV,film,gambar atau foto tari.
Aktivitas yang penting dalam karya seni khususnya dalam karya seni tari
adalah:
1) Aktivitas kreatif (proses kreatif),proses yang berkenaan dengan proses
penciptaan atau pembuatan karya seni,yang dilakukan oleh seniman.
2) Aktivitas apresiatif (proses apresiatif),proses yang berkenaan dengan
penikmatan suatu karya seni dan dilakukan oleh para penikmat seni atau
apresiator.
Kegiatan seni sering disebut juga sebagai proses komunikasi antara seniman
yang menyampaikan pesan melalui karya seninya dengan penikmat sebagai apresiatornya
yang berusaha menerima pesan dari karya seniman.
d.
Fungsi Apresiasi Seni Tari
Fungsi tari
apresiasi tari yaitu memberikan penghargaan, penikmatan, penilaian terhadap
seni tari atau kesadaran terhadap seni tari. Penilaian fungsinya untuk mencari
nilai-nilai seni tari,memahami isi dan pesan serta mengadakan
perbandingan-perbandingan sehingga mendapatkan kesimpulan. Dalam proses
apresiasi karya seni akan menimbulkan rasa puas,kecewa,senang dan lain
sebagainya kepada penikmat.
C.
Apresiasi Seni Sastra
a. Pengertian Apresiasi Seni Sastra
Apresiasi Sastra adalah memberikan penilaian
terhadap karya sastra. Jika anda mengapresiasikan sebuah karya sastra, maka
anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian, dan memberikan penghargaan
terhadap karya sastra tersebut.Menurut sayuti (2009) bahwa apresiasi sastra
merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki karya
sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat di nyakan dalam
bentuk tertulis.
b.
Langkah Langkah Apresiasi Seni Sastra
- Tahap mengenal dan menikmati yaitu suatu tindakan berupa membaca, melihat atau menonton dan mendengarkan suatu karya sastra
- Tahap menghargai yaitu dapat merasakan kegunaan atau manfaat karya sastra, misalnya memberi kesenangan, hiburan, kepuasaan serta memperluas pandangan hidup
- Tahap pemahaman yaitu berupa melakukan tindakan meneliti serta menganalisis unsur - unsur yang membangun karya sastra, baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik
- Tahap penghayatan yaitu membuat interprestasi atau penafsiran terhadap karya sastra
- Tahap aplikasi atau Penerapan yaitu mewujudkan nilai - nilai yang di peroleh dalam karya sastra dalam sikap dan tingkah sehari - hari
c.
Tujuan Apresiasi Seni Sastra
•
Pengalaman à merupakan
pengalaman rohaniah-batiniah manusia, bukan pengalaman jasmaniah.
•
Pengetahuan à penangkapan
kognitif, konseptual, dan penyimpulan atas fenomena-fenomena karya sastra yang
kita apresiasi.
•
Kesadaran à pengapresiasi
dapat memperoleh kesadaran tentang berbagai hal, keindahan, kekejaman, ketidakmanusiawian,
kebermaknaan hidup, hakikat hidup manusia, hakikat hidup bersama, kebobrokan
dan kelicikan permainan kekuasaan, ketidakmampuan manusia berkelit dari tradisi
belenggu budayanya, dan sebagainya.
•
Hiburan à apresiasi sastra menghidangkan hiburan mentalistis yang bermain-main dalam jiwa dan batin kita.
d. Fungsi
Apresiasi Seni Sastra
fungsi apresiasi sastra dapat digolongkan
menjadi empat macam yaitu :
1. Fungsi eksperensial.
2. Fungsi informatif.
3. Fungsi penyadaran.
4. Fungsi rekreatif.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam apresiasi, seorang
penghayat sebenarnya sedang mencari pengalaman estetis. Sehingga motivasi utama
yang muncul dari diri penghayat seni adalah motivasi untuk mencari pengalaman
estetis.
Pengalaman
estetis menurut Albert R. Candler adalah kepuasan kontemplatif atau
kepuasan intuitif. Sedangkan Yakob Sumardjo menjelaskan pengalaman seni
adalah keterlibatan aktif dengan kesadaran yang melibatkan kecendekiaan, emosi,
indera dan intuisi manusia dengan lingkungan (benda seni) (2000, 161). Dalam proses
pengalaman estetis unsur perasaan dan intuisi lebih menonjol dibandingkan
nalar; itulah sebabnya maka dalam proses tersebut penghayat seni seolah
kehilangan jati dirinya karena seluruh kehidupan perasaannya larut ke dalam
obyek seni, dan inilah yang disebut dengan empati.
4 komentar:
Thanks Info SENI NYA
thanks banget
sama-sama
sama-sama
Posting Komentar