Contoh Teks Ulasan Film Negeri 5 Menara
- Orientasi
Negeri
5 Menara adalah sebuah
film garapan Kompas Gramedia prod uction
bersama Million Pictures yang merupakan adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Skenario
ditulis oleh Salman Aristo yang juga
penulis naskah film Ayat-Ayat Cinta, Laskar Pelangi, Sang Penari . Disutradarai
oleh Affandi Abdul
Rachman film ini
mengambil lokasi syuting di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur, Sumatera Barat, Bandung, hingga London.. Yang
menarik dari film ini adalah kisahnya merupakan kisah yang di ambil dari kisahnyata.
- Tafsiran
Kisah ini
berawal dari anak laki-laki bernama Alif, yang bersekolah di madrasah tsanawiyah.
Ia lulus dengan nilai ujian sepuluh terbaik di Kabupaten Agam. Alif dan Randi
mempunyai keinginan melanjutkan sekolahnya di SMA.
Ternyata
keinginan Alif itu berbeda dengan keinginan ibunya. Ia ingin melihat dunia luar
dan ingin sukses seperti tokoh yang ia baca di buku atau mendengar
cerita temannya di desa. Namun, keinginan Alif tidaklah mudah untuk diwujudkan.
Kedua orangtuanya berkata lain, Beliau menginginkan agar Alif tetap tinggal dan
sekolah di kampung untuk menjadi guru agama. Alif mendapat saran dari Pak Etek
Gindo (Paman Alif) agar melanjutkan sekolahnya di Pondok Madani, Gontor, Jawa
Timur. Akhirnya Alif mengikuti saran dari pamannya. Disana Alif berkenalan
dengan Raja alias Adnin Amas, Atang alias Kuswandani, Dulmajid alias Monib, Baso
alias Ikhlas Budiman dan Said alias Abdul Qodir.
Siswa-siswa
yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Gontor ini setiap sore mempunyai
kebiasaan-kebiasaan yang unik. Menjelang Adzan Maghrib, mereka berkumpul di
bawah menara masjid sambil melihat ke awan. Dengan membayangkan awan itulah
mereka melambungkan impiannya. Misalnya Alif mengaku jika awan itu bentuknya
seperti benua Amerika, sebuah negara yang ingin ia kunjungi setelah lulus
nanti. Begitu pula lainnya menggambarkan awan itu seperti negara Arab Saudi
ataupun Mesir.
Melalui
kehidupan di pesantren yang tidak dibayangkan selama ini, ternyata lima
santri-santri itu bertemu kembali di London, Inggris beberapa tahun kemudian.
Kemudian mereka bernostalgia dan saling membuktikan impian mereka seperti saat
mereka masih berada di bawah menara masjid Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur
dan menggambarkan awan-awan dilangit itu seperti impian mereka terdahulu.
- Evaluasi
Film
ini dirilis pada 1 Maret 2012 lalu ini, menawarkan
kisah tentang perjuangan keras seorang remaja untuk menggapai mimpinya,
meskipun jalan yang harus dia tempuh tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Film ini juga mengajarkan kita agar selalu semangat dalam meraih impian kita
terlihat dari aktifitas para pemain (Alif dan kawan-kawan) yang setiap hari menyerukan kalimat
Man Jadda Wajadda (jika siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil). Dan
dalam Film ini juga kita akan di suguhkan berbagai Hal-hal yang harus kita hadapi dalam kehidupan pesantren yang keras, kita
tidak boleh berleha-leha, harus bisa mengatur waktu.
- Rangkuman
Meskipun film Negeri 5 Menara ini
memiliki alur cerita yang cepat berubah, namun banyak hal-hal yang dapat kita
contoh dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah Berbakti kepada orang tua. Alif menunjukkan
sosok yang taat kepada keinginan orang tuanya, walaupun ia harus mengorbankan
cita-citanya untuk bersekolah di Bandung. Orang tua pasti ingin memberikan yang
terbaik untuk anaknya. Dan karena sikap penurutnya itu akhirnya Alif bisa lulus
dari pasatren itu dan bisa meraih kesuksesannya.
Maaf jika masih banyak kesalahan, saya hanyalah seorang pelajar yang masih banyak perlu bimbingan dari kalian-kalian yang memiliki ilmu yang lebih banyak dari saya.
0 komentar:
Posting Komentar